Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Siap dan Bersiap-siap

Rabu, 01 September 2021
Angin tidak selalu berhembus ke arah yang kita ingin, namun berhembus kemanapun Allah gerakkan.



"Hiduplah, dan jadilah orang yang bermanfaat." begitu kira-kira ibu pernah bilang padaku.

Kalau dipikir lagi, sejak kecil sampai dewasa ini, ibu cuma bilang tiga hal. Sehat, selamat, rezeki agung. Udah. Itu aja. Itupun beliau dapat dari almarhumah mbah uti. Ayah juga ga pernah bilang apa-apa selain, hati-hati. Aku gak pernah dituntut untuk jadi sesuatu, dan menjadi seseorang.

Haaah.... Menyadari hal itu rasanya hidup di China Town makin berat. Ingin rasanya usai dan lepas dari semua hal disini untuk kembali berkumpul dalam keluarga salak yang isinya cuma bertiga. Tapi sekali lagi ketika nyaris menyerah gini, Al Qur'an kasih petunjuk. Sehabis isya tadi kebetulan asal buka dan seketika itu air mata tidak henti turun.

"Dan berdoalah," Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baiknya pemberi tempat." 
(QS Al Mu'minun:29)


Bener-bener deh, sejak interview pertama sampai hari ini gak ada hentinya merenung, menjejaki apa yang sebenarnya akan Allah sampaikan padaku sampai sudah lewat tiga bulan di kota ini. Pesan apa sih yang mau Allah kasih tau ke aku, sampai bisa-bisanya 'nyasar' ke dunia ini. 


Memanglah dunia dan akhirat punya batas yang jelas, namun bias karena terlalu banyak suara. Mungkin hanya dengan cara ini, aku bisa punya suara sendiri memetakan batasan duniawi dan ukhrowi agar tidak lagi terombang-ambing oleh pendapat mayoritas.

Meskipun dilanda khawatir akan aqidah yang bisa jadi melenceng, yakin Allah Maha Penjaga... Aku, dengan izin Allah, pasti dijaga-Nya agar tetap dalam koridor.

Terima kasih untuk semua orang yang mengunggah kajian-kajian para ustad/ustdzah sehingga tetap bisa mencari ilmu meski tidak bisa pergi kemanapun. Makin banyak tau, makin tampak banyak lubang pada cangkir-cangkir yang kumiliki. 

Akumulasi dosa itu sampai hari ini makin terasa, alhamdulillah bini'matillah masih diberi kesempatan untuk merasakan getirnya kekecewaan akibat kesalahan diri sendiri yang sempat lalai untuk bertaubat. 

Sempat dulu Mak Muri bilang, "Allah itu bayar kontan kebaikan dan keburukan kita di dunia. jadi kalo ada yang ga enak, ada yang terasa sulit, itu bukan karena Allah mau nguji kita, tapi Allah mau hapus dosa-dosa kita di masa lalu." MasyaAllah... Baik banget ya, Allah tuh :') 

Udah salah, tobatnya lama, tapi masih mau ngampunin kita punya dosa. Terus sekarang bersedihnya karena apa? Masalahnya apa? 

Nggak ada kan. 


Cuma bisa bersyukur, mudah-mudahan iman islam ini dijaga Allah sampai hari akhir nanti. Gak cuma aku, tapi keluargaku, anak cucu kerabat sampai teman-teman semua. 

Hidup bukan apa yang kita mau, tapi apa yang Allah tetapkan.

Mungkin ini ketetapan Allah untuk sementara ada di China Town, untuk bekerja, dan untuk terus bertafakur atas segala hal. Mungkin memang karena aku yang keras kepala, (bahkan nabrak tembok pun si tembok yang bakal minta maaf) sampai harus sendiri rasain berada ditengah-tengah kaum berbeda dan bermukim di sini. Mungkin saking aku mudah gelisah dan takut kehilangan, justru aku diberikan kondisi yang bikin ketakutan itu muncul. Tujuannya tidak lain agar aku bergantung pada Allah saja.

Orang tua itu titipan, sewaktu-waktu bisa diambil oleh-Nya (meskipun aku ga kebayang dan rasanya ga mau membayangkan kalo ga ada mereka pasti sedih banget). Teman-teman yang baik itu titipan, rezeki materi dan non material juga titipan. 

Dari Allah, untuk Allah, dan kembali ke Allah.

Untuk manusia yang sedang melakukan hijrah (berpindah tempat), aku merasa ini bukan tempat ideal untukku. Tapi Allah kasih ini tempat, untuk bisa dipakai berpikir. Tentang apa-apa saja yang dititipkan dan tentang hal-hal yang hilang. Sesungguhnya semua peristiwa ada kebaikan didalamnya. Hanya saja aku belum tahu, Allah belum buka pintunya.

Sabar dulu.

Kita siap-siap saja untuk pulang daripada harus mengejar apa yang tidak bisa terkejar. Perubahan itu pasti ada. Tapi jika bersumber ke Allah, mudah-mudahan tetap terjaga semuanya.

Alhamdulillah 'ala kulli hal.