Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

[Review Buku] Al Ghazali : Mendaki Tanjakan Ilmu Dan Tobat

Minggu, 29 November 2020


"Tuntutlah ilmu, tetapi jangan lupakan ibadah. Dan kerjakan ibadah, tetapi tidak boleh melupakan ilmu." 

-Imam Al-Hasan Al-Basri


Membaca buku ini seperti diberikan peta dan kompas ketika berjalan di hutan: menenangkan hati serta memberi informasi.


Terkadang, ketika menghadapi apa yang terjadi, seringnya buru-buru mencari solusi. Rusuh, maunya hal yang kurang berkenan dihati segera hilang dan terganti rasa aman kembali. Udah ibadah tapi kok masih berat ya? Rasanya kok tetep nyesek gitu ya? Gak tahu, harus bagaimana atau dimulai dari mana? Apa ya yang salah ya?


Nah, dari buku tulisan K.H. R. Abdullah bin Nuh (Diterjemahkan dari buku Minhaj Al-Abidin) ini, jalan ibadah yang ditempuh kita sebagai seorang hamba terdiri dari tanjakan-tanjakan yang tidak mudah untuk dilalui. Perjalanannya melelahkan dan jauh, belum lagi rintangan dan lawannya sangat banyak, sedikit teman dan penolongnya, serta samar-samar tempat bahayanya. Melalui buku ini pula, diperkenalkanlah tanjakan ilmu dan makrifat sebagai tanjakan pertama yang harus dilalui untuk mencapai kebahagiaan yang abadi.


Buku yang di tulis oleh Imam Al Ghazali sangatlah banyak. Dalam buku ini diperkenalkan Tanjakan lain setelah Tanjakan Ilmu, ada Tanjakan Tobat, lalu jika bisa melewatinya, akan ada Tanjakan Penghalang (4 halangan yang dimaksud adalah: dunia, makhluk, setan, dan nafsu), setelah bisa melaluinya dengan susah payah, masih ada Tanjakan lagi bernama Godaan (4 rintangan/godaan yang dimaksud: Rezeki, Bahaya-bahaya, Macam-macam kepayahan dan musibah, Macam-macam Takdir Allah), masih belum selesai karena ada Tanjakan Pendorong (yakni lalai, lemas, malas, lesu, maunya tidak bekerja) dan butuh pendamping untuk melalui tanjakan ini agar bisa menegur nafsunya. Masih belum usai karena masih ada Tanjakan Pembuat Cacat (yakni ujub: sombong/kagum diri, dan riya'). Nyatanya, masih panjang perjalanan menuju bahagia yang kekal abadi itu, karena setelah bisa melewati tanjakan tadi atas seizin Allah, masih ada tanjakan berikutnya yakni Tanjakan Puji dan Syukur.


Masih banyak yang dibahas dalam buku ini yang bisa membuat diri ini berkaca, sudah sampai tanjakan mana untuk menjadi seorang hamba yang beriman. Bagiku ini buku yang bagus untuk dibaca berulang kali agar tidak lupa bahwasanya kita adalah makhluk ciptaan-Nya, bukan Tuhan Yang Maha Mencipta. Jadi jangan suka sotoy alias sok tahu sama apa yang terjadi. Bisa jadi kan, hal yang kita suka sesungguhnya mendatangkan keburukan untuk diri dan agama, biarlah Allah yang mengatur jalan ceritanya, kita jalani saja sambil banyak-banyak meminta pertolongan-Nya. Semoga taufik, rahmat dan hidayah Allah bisa tercurahkan untuk kita semua.


Banyak nasehat yang tertulis dalam buku ini, beberapa diantaranya yang paling aku suka :

  1. "Kadang-kadang, berbantah-bantahan itu hanya memperebutkan hal-hal yang tak ada gunanya"
  2. "Setiap orang yang meninggalkan apa yang dicintainya tentu akan sedih."
  3. "Jika kamu tidak mengetahui semua itu, mana mungkin kamu bisa menjalankan ketaatan? Apakah taat itu? Bagaimana cara mengerjakannya?"
  4. "Tiap-tiap muslim wajib mengaji ilmu fiqih, hukum-hukum, dan syarat-syaratnya, agar dapat menjalankannya dengan sebenar-benarnya"
  5. "Ibadah batin ialah amal-amal yang dilakukan hati. kamu harus mengetahui dan mengajinya"
  6. "Kita harus ridha menerima apa yang ditakdirkan Allah SWT. Kita jangan menentang"
  7. "Kamu harus tahu apa saja pekerjaan hati yang dilarang"
  8. "Makrifat harus mengenal 4 perkara; mengenal dirinya, mengenal Tuhannya, mengenal dunia, mengenal akhirat"
  9. "Beramal tanpa ilmu lebih banyak rusaknya daripada benarnya"
  10. "Manusia itu matinya, tergantung bagaimana hidupnya. Begitu hidupnya, begitu pula matinya, begitu pula bangkitnya dari kubur."


Untuk lebih lengkapnya, silakan baca buku ini tersedia di Google Playbook (versi e-book) atau bisa di beli secara online dan toko buku lainnya.


Detail Buku

Judul              : Minhâj Al-Abidin, Mendaki Tanjakan Ilmu & TobatA, l-Imam Abu Hamid Al-Ghazali

Penulis           : K.H. R. Abdullah bin Nuh (Diterjemahkan dari buku Minhaj Al-Abidin) 

Tahun Terbit : 2014

Penerbit        : Penerbit Mizan, Jakarta Selatan 


Sebagai penutup, kuberikan kutipan dari buku ini pula yang paling-paling favorit:

"Karena apapun selain Allah, ada permulaan dan ada akhirnya."