Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Heavy Breath

Senin, 13 Maret 2023

Buatku, waktu berjalan terlalu lama untuk sebuah pertanyaan 'kapan'. Tapi terlalu cepat untuk sebuah pernyataan 'nanti'.


Ada banyak hal, yang dimulai dengan kata 'nanti' berjalan berulang kali hingga aku sendiri yang melewatkannya. Menyesal tidak mengubah apapun, kebodohan tidak membunuh siapapun. Tapi kekecewaan dari melewatkan kesempatan bisa menghancurkan hati yang bisa saja karena hal itu rasanya ingin menenggelamkan diri ke tempat paling jauh dan paling gelap di dunia.


Ada yang bilang kalau seseorang bilang 'nanti' gak usah dipercaya. Mereka sama bingungnya sepertiku yang tidak ingin menyakiti hati siapapun. Tapi kata nanti sendiri sudah separuh berjanji, dan janji adalah hutang. Ia perlu dilunasi sesuai dengan ucapan lengkapnya. Sayang sekali, untuk sebuah kata nanti, setahun, dua tahun, tujuh tahun, bahkan tiga belas tahun lamanya, tidak juga kata 'nanti' itu berwujud sesuai harapan.


Bisa jadi, orang lain tanpa sengaja memberiku harapan dengan kata 'nanti'. Sesederhana kata "nanti kita main lagi yaa" lantas ia pergi pindah pulau berkilo-kilometer jauhnya hingga lupa dan ketika ingat aku sudah jadi orang dewasa yang tidak bisa lagi main petak umpet. Sesederhana "nanti keripiknya aku ganti" lantas meski sudah diganti saat itu juga, memori lain yang berkaitan enggan berhenti. Sesederhana "nanti kita ketemu ya" lantas yang buat janji malah pergi ke sisi-Nya. Aku menunggu kata 'nanti' dengan senang hati, tapi ujungnya selalu ada kecewa. 


Berharap kepada makhluk selalu menghancurkan hati.


Aku tidak bohong soal itu.


Bersisian dengan kata nanti, kata 'kapan' selalu bikin kening berkerut. Satu pertanyaan itu bisa merembet kemana-mana, hingga menebalkan dinding pertahanan diri. Semakin tinggi, semakin tebal, semakin sulit ditembus, semakin lama waktunya.


Kukira ini semua sudah selesai dengan sebuah kata maaf, tapi nyatanya menyembuhkan diri tidak bisa seperti sulap yang hilang dalam sekejap mata. 


Jika sampah bisa di daur ulang, apakah jiwa bisa di-recycle? 


Adakah tombol reset untuk setiap fase yang dirasa sulit untuk di lewati?


Mungkin ada, tapi aku bukan cheater, bukan juga seorang beta-tester. Ini satu-satunya jalan hidup yang kutahu dan kujalani. Jadi meskipun berat napasku dan sulit langkahku melaju, aku akan tetap berjalan. Tidak peduli terseok-seok ataupun ugal-ugalan. Semooga selamat sampai tujuan.