Perjalanan untuk menemukan diri, mencari mana yg pasti dan perlu berhenti, ternyata terlalu panjang untuk dijalani sendiri.
Sudah tujuh ratus tiga puluh hari, masih berlanjut sampai hari ini, tarik ulur dan mengulang-ulang memori. Masih belum juga merasa utuh di tempat yg aku sendiri enggan berlabuh.
Kucari-cari,
bagian mana seharusnya yg mau didahulukan
atau, setidaknya apa yg perlu dihentikan
lalu digantikan dengan cara lain yg lebih efisien.
Nihil.
Masih enggan bertarung.
Masih sibuk dengan bayangannya sendiri.
Jadi,
Mau apa? Sampai kapan?