Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Untuk Pejuang yang Kelelahan

Minggu, 26 September 2021
Setiap hari tidak ada bedanya. Memang tidak hampa, tapi tetap tidak berasa. Pokoknya yang ia tahu, hari ini harus melakukan sesuatu. Ada to do list yang harus diselesaikan. 

Sesekali mungkin ia menikmati, ikut tertawa dan bahkan membuat sebuah candaan dalam lingkaran itu. Ia merasa baik-baik saja, sejauh ini.

Tapi banyak waktu yang ia habiskan untuk merenung. Terlalu banyak hal yang terasa salah meskipun itu adalah pilihan yang ia utarakan untuk masa depan. Ia hanya ingin lebih baik daripada dirinya yang dulu, tapi mengapa kini makin rumit?


Sekeras apapun mencoba mengerti, dan menerima takdir yang ada, semakin tersiksa ia hingga tidak bisa lagi diungkapkan. Rasanya ingin berhenti dari semua ini dan hanya memandang langit saja, mengosongkan pikiran.


Ingin sekali merengek pada orang yang ia kehendaki, memintanya untuk mengerti, menguatkannya sekali lagi, tapi terlalu tinggi harga diri untuk kembali.


Untuk pejuang yang kelelahan,
istirahatkanlah hatimu dari apa-apa yang terkunci gengsi. Tidak ada nasehat apapun untukmu, karena dirimu lebih mengerti apa yang sebenarnya paling diinginkan. Lupakan tentang kata mereka, lupakan tentang bagaimana dan kenapa.

Kamu, sedang tidak baik-baik saja, dan kali ini, kawanmu hanyalah doa-doa yang bisa kamu bisikkan dalam sujud. Biarkan hatimu bicara se-apa-ada-nya pada Rabb yang menciptakanmu. Kamu lemah dihadapan-Nya, dan memang benar begitu, sebab kamu adalah hamba dari Tuhanmu. Biarkan matamu jadi panas karena hatimu terlalu sesak dipenuhi keinginan yang tidak tercapai. Biarkan tanganmu bergetar karena menahan beban tubuhmu ketika terlalu lama bersujud. Biarkan. 


Biarkan semuanya bergerak sesuai ketetapan-Nya. Jangan biarkan hatimu dikuasai oleh amarah yang berlarut-larut.


Kamu sedang lelah, beristirahatlah dulu. Tenangkan hati, dan lihat bagaimana Allah bantu menyelesaikan ikatan-ikatan yang mencekikmu, hingga pada akhirnya lisan hanya mampu berucap syukur. 


Untuk pejuang yang kelelahan, tenanglah. Semua hal bisa kembali ke titik nol jika Allah mau, dan bisa jadi ke titik tertinggi jika dikehendaki-Nya. Ambil jeda untukmu merefleksikan diri, nikmati apa yang Allah beri, dan pahami bahwa apapun kesalahannya pintu taubat masih terbuka jika kita masih ada di bumi.


Tenanglah, wahai pejuang... Jadi qowwam tidak pernah mudah. Jadi pemimpin tidak mungkin biasa-biasa saja. Kamu luar biasa, kita adalah orang-orang pilihan. Mundur selangkah, untuk loncat dua anak tangga itu sah aja kok.

Semoga ketenangan selalu Allah berikan pada kita. Barakallahu fiik.