Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Melewati Waktu Untuk Memilih

Rabu, 30 Maret 2022
Malam telah larut bersama dengan dua sendok perasaan sepi dan setoples kenangan manis yang rendah kalori. Mungkin lucu, mengingat bahwa yang sedang terbaring dalam kasur itu adalah yang paling banyak merasa bahagia setelah berhasil melihat masa lalu.

Enam tahun adalah perjalanan paling singkat yang penuh cerita. Terlalu banyak sampai benda-benda yang dulunya begitu ia cintai jadi begitu menakutkan untuk disentuh lagi. Sebelum memasuki masa enam tahun penuh perjuangan, ia lebih banyak lagi berjuang untuk sesuatu yang abstrak. Harapan yang begitu tinggi dan seperti mustahil didapatkan. Tapi toh hal mustahil itu tidak ada di dunia ini. Buktinya ia mendapatkan apa yang ia mau.

Everything that he want is on the table. 

Dengan penuh rasa syukur ia menerimanya. Namun tentu ada waktu-waktu dimana penyesalan itu muncul. Masih kadang-kadang ia berkhayal andai kata ia tidak gegabah, mungkin tidak akan seperti ini. Bukan lagi sweet chaos melaikan really chaos yang menakutkan. 


Dulu ia bisa mengalihkan dengan bermain gim atau diusili oleh hate-love-relationship-friend tapi sekarang tidak lagi. Ribuan mil jarak antara rumahnya kini dengan mereka membuat perubahan besar. Ketakutan itu mengubahnya menjadi sebuah rasa sakit yang perlahan membuat mati rasa. Ia mendadak butuh pengingat untuk hidup. Sebuah rasa sakit, atau sesuatu apapun yang bisa ia ingat sebagai tanda ia masih hidup. 


Awalnya sebuah tato. 


Kemudian menjadi dua, tiga, enam, delapan, dan entah di masa depan akan ada berapa banyak lagi. 



Meskipun sedang ada di masa yang tenang karena waktu debut tinggal menunggu hari, ada kalanya waktu seperti sekarang inilah ia merasa menyesal karena keputusan gegabah yang ia ambil.

Mungkin saja kalau ia mau bersabar sebentar, menunggu sampai mereka selesai dengan urusan itu tidak akan ada drama perpecahan seperti ini. Tapi inilah yang ia jalani da yang Tuhan berikan.


Kini keputusan apapun yang ia pilih berdampak pada diri sendiri saja, tidak lagi jadi urusan beramai-ramai. Semakin sepi, di depan sana semakin gelap dan jauh.


Ia masih menyeduh lagu-lagu kenangan bersama dengan kamera web yang terpasang untuk siaran. Ia butuh ditemani meskipun hanya maya. Sebab kini ia benar-benar sendiri di panggung besar nanti.

Tidak ada pilihan yang salah. Ia paham kalau apapun yang ia lakukan sudah paling tepat dan terbaik pada masanya. Cepat ataupun lambat, ia akan ada di satu panggung yang sama entah bagaimanapun caranya. 

Ia tidak lagi melewatkan waktu untuk memilih, kini waktunya untuk jadi yang terpilih. 


Menjadi orang terkuat dari dirinya yang dulu sering terbebani oleh ekspektasi mandiri.












(flash fiction written by s2 for eaJ, a beautiful feeling.)

Dan Seluruhnya Luruh

Minggu, 27 Maret 2022
Mana yang paling penting
Di saat seluruhnya terasa genting
Tertekan diantara harus dan keharusan
Didorong rasa penat dan enggan

Mungkin tak ada yang paling 
Sebab diantara merah dan biru
Selalu ada abu-abu diantaranya
Sebagai jembatan untuk jadi saling

Lima atau empat
Kalau dilihat lagi
Keduanya tidak berpengaruh
Mereka terlalu jauh berlari dari aku yang berdiam diri

Tergerak bermimpi
Namun satu-satunya mimpi
Hanyalah berdiam di rumah
Dan mencapai itu lebih sulit daripada bergerak di luar

Masih keras pada mau
Tapi lembek dengan tipu rayu
Seolah bergerak
Padahal diam di tempat dalam waktu lama

Sudah jatuh entah berapa kali
Sebab lelah berdiri dan berlari
Tanpa tujuan pasti 
Kemana mau membawa kaki

Masih dalam hati ditanyainya sendiri
Sedang apa? Mau sampai kapan begini?
Mendung. Lantas pura-pura tuli.
Ah... Masih tidak mau cari tahu mana yang berarti. 

Di saat empat atau lima itu sudah berlayar 
Sama jauhnya selama sepuluh tahun
Mungkin lebih. 
Abu-abu diantara kita telalu jauh hingga tidak menyisakan biru atau merah dibagian sisi.

Meluruh.
Tapi tak sampai lebur karena masih sama. 
Sama kikuknya, sama kakunya, sama tak mau berubahnya.

Mungkin esok.
Lusa... 
Atau akhir tahun nanti. 
Seluruhnya meluruh. 





(Ditulis tengah malam 24 sya'ban 1443 H, S2-270322)

Congratulations Sebelum Afraid

Selasa, 15 Maret 2022

Jam 2 pagi di China Town dan baru selesai dengan membaca banyak postingan untuk so called inspiration. Sejujurnya aku sendiri lagi di musim pancaroba yang tak kunjung usai. Gara-gara mendadak My Day berasa punya energi ekstra buat menjadi 'real writer' yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Jujur aja aku gak pernah suka jadi penulis karena pasti banyak ngalamin kehidupan yang gak enak dan aku gak suka ngerasa suffering. LOL. Tapi yang namanya kejadian ga enak kayak kecewa, sakit hati, patah hati gitu hal umumlah ya jadi manusia. Masa iya gak ngerasain, apakah aku seorang cyborg? I do mistake because I'm human, so I decided to be writer (padahal kerjanya ga ada nulis-nulisnya samsek lmao weird). At least writing my own blog ajalah, gak usah muluk jadi the next J.K. Rowling aku gak bisa mikir berat maunya yang ringan-ringan aja. Jadi pekerja udah sumpek tolong jangan tambahkan teori evolusi di kepalaku.  Jadi mungkin sejak akhir tahun 2021 sampai nanti akhir 2022 ini tulisanku di blog bakal kayak novel wattpad genre slice of life. Bakal nyablak seenak udel aku karena kapan lagi aku kerasukan nulis gini.


Anyway meskipun gak pernah diselingkuhin (atau ngerasa gak pernah/gak kerasa/) lagu Congratulations - Day6 itu enak banget buat dinyanyiin, kayak kalau lagi kesel ke orang tuh bisa sarkas "Congratulation ya, woy!" padahal maksudnya "Gila lu ndro?!! Kok bisa sih senyebelin itu!!" hahaha. 


Lagi-lagi karena aku kurang ekspresif dalam mengalirkan emosi, jadi kalau kesel ya denger lagu yang bisa menyuarakan isi hati.


Kebetulan, momen hari itu suram banget. Rasanya sedih, mau marah tapi udah janji maafin orangnya sama Allah. Mau kecewa, udah tau salah sendiri percaya sama manusia. Jadi kayak conflicted inner self gitu deh. Apalagi kemarin sempat mengharu-biru juga kan karena kebodohan sendiri. Bisa dilihat dari nuansa puisi-puisi yang ditulis, kayak.... Merasa gak siap jatuh cinta lagi.


Terus mikir, tahun ini gak punya hgoals apapun selain bisa tidur 5 jam. Nulis juga mau nulis apa toh bacaanku sehari-hari cuma webtun dan AU di twitter! Haha. Gak ada ide baru. Tapi diingetin sama Fyn, sejak 2017 punya tokoh-tokoh yang ga diurus karakterisasinya. Okelah, untuk warm up kan jadi cari visualisasi dulu dong. Lah di tengah perjalanan mencari inspirasi buat nulis malah jatuh hati sama tokoh visualisasinya sendiri! Ninuninuninu gawat banget pemirsaaa, aku keracunan sama Day6!!!


Tiba-tiba jadi My Day officially di tahun 2022 padahal semua membernya lagi break wajib militer (kecuali Jae we know why). Maraton mengenali satu persatu membernya. Ikut ngakak sama funny legend moment dan nangis sama concert moment. PAS DAY6 KE INDONESIA DULU AKU BELUM SESUKA ITU SAMA DAY6 dan ga rela duitnya buat beli tiket. Sekarang gak akan ada konser apapun karena pandemi (si gagal nonton OOR karena pandemi hiks), ditambah bandnya lagi ga ada kegiatan apapun lagi pada wamil (Sungjin tahun ini udahan sih harusnya ada konten nanti huhhu). Nangis gak tuh nontonin apapun yang bisa ditonton sejak awal debut sampai yang terakhir ini Wonpil Solo Concert ih hawanya bedaaa dari awal debut jamet gitu sekarang berasa tuan muda 😭😭. Mana banyak berita simpang siur karena member yang nyaris bikin aku jadi My Day di 2019 left the agency. Kacau. Aku merasa hidup di dua alam deh. Reality sebagai pekerja dan unicornity sebagai my day gini. Mana official my day jalur sungjin hahaha. Emang yang namanya jatuh cinta itu suka tiba-tiba. 


Mau permisi sama My Day senior, aku gak sepaham itu sama all the album or theory of day6 but when i see the videos tuh somehow ya kayaknya aku suka sama personaliti anak-anak Day6 deh (aduh akrab banget bilang anak-anak padahal mereka umurnya diatas aku semua, bye reality😂) ya apalagi kalo bukan karena mereka LUCU BANGET YA AMPUN INTERAKSI MEREKA DYNAMIC I CAN'T HELP BUT FALLING. Berlima kalau udah pegang alat musik masing-masing berasa shojou manga, tapi kalo gak pegang jadi genre komedi. Bahkan yang aku simpen itu meme mereka, foto aib, predebut, bukan yang lagi ganteng pas masa Entropy itu *sobbing


Ini semua gara-gara mau pake Sungjin sebagai visualisasi sih (nyalahin leader haha). Jadi kan aku mencoba mempelajari si Bob the builder ini ya, eh kebablasan jadi bukannya fokus set development chara malah ngefangirl (tolong jangan sadarkan aku dulu, masih mau ngehalu). Cocok banget sungjin jadi family-man yang bucin mentok tapi ngerasa gak cukup bisa menyayangi pasangannya karena kekurangan yang dia punya. Aih bang, mellow kali ah. 


Aku bersyukur meskipun jadi My Day pas mereka lagi gaada konten gini.  Malah enak. Bisa eksplorasi tanpa di setting agensi, terus bisa sesuka hati buat milih vibes mereka di album manapun. Gak bisa deh kalau mereka udah ada konten terus aku masih bekerja sibuk gini. OMG gak bisa ikut hype sebagai bentuk ngedukung mereka tuh cukup sedih loh as a fangirl. 


Kalau nonton Our Beloved Summer yang meranin kan Choi Woosik, terus pas tidak sengaja muter lagu Congratulation - Day6 sebagai Comfort Zone's, kageeeeeet banget model MV nya Woosik. Ini karena alasan personal aku skip kenapa gak fokus ke Woosik malah fokus eksplore musik-musik di day6. Gila sih, sesukanya aku sama musik rock, yang day6 tawarkan ke aku selalu musik yang baru aku denger (emang gak ngerti musik juga sih. aku buta dunia seni juga wkwkwk). Lagunya kayak selalu punya warna dan cerita yang aku cukup relate. Yang nulis lirik itu YoungK, si anak sematawayang. Aku jadi kayak lol moment, sesama anak semata wayang tuh harus banget ya sama-sama didunia nulis-nulis gini. Banyak kiasan di lirik-lirik buatan YoungK, ditambah yang compose lagunya Jae sama Wonpil haduh udah deh. Jae ini born to be asthetic after puberty hit him like a truck. Sedangkan Wonpiripiri ini (kutadinya menandai dia wonfreak but now wonfeel soalnya dia soft-boi) emang cukup jenius di musik kayak dia tau banyak gitu loh. Jadi kombinasi sempurna si spontan Jae & si pembelajar Wonpil. Kupingku diberkahi. 


Remember that nothing happen except what Allah has ordained for us.


Jadi aku merasa ketemu Day6 ini emang ditakdirkan Allah, entah untuk sarana move up, atau jadi media sebagai batu loncatan keimanan. Pokoknya ada maksud besar kenapa Allah bikin aku masuk ke perkumpulan lelaki koriya yang bertalenta. Apakah ini maksudnya supaya aku juga ikut semangat menagasah kemampuan??? Bisa jadi. Yuk bisa yuk nulis lagi yuk.


Balik lagi karena Sungjin jadi visual, aku termangu karena dia anak yang serius, tipikal keep it halal until the day with you vibesnya, di beberapa video emang dia ga jelas sampe trending #sungjingjls wakakak absurd banget ni orang tapi keburu nemu good pointnya jadi kayak dah lah semua orang punya keanehannya, aku terima-terima aja kok. Aslinya kocak juga tapi orangnya penuh pemikiran jadi kayak wow too dark here i can't see the light! :') Dia cocok banget jadi visualisasi di tulisanku nanti (masih ngonsep beb).


From congrats before afraid

This could be nothing but master-failed

Even Not Mine is favorite

I'm yours, right?

Mempertanyakan Kesepian Dalam Ramainya Musik Berisik

Sabtu, 05 Maret 2022
Larut malam dan mendengarkan musik adalah kombinasi paling umum yang sering kulakukan. Mungkin dari delapan belas ribu manusia di Indonesia juga melakukan hal yang sama.

Mereka bilang membunuh sepi dengan menyetel musik.

Lantas mengapa sepi harus dibunuh? Mengapa kesepian seolah-olah harus dienyahkan?

Saat mendengarkan musik, biasanya itu karena ingin mengeluarkan energi negatif. Musik yang kudengar umumnya punya lirik seolah-olah menyuarakan emosi dari hatiku. Menyadari bahwa aku bukan orang yang mampu mengalirkan emosi dengan baik, maka saat tahun 2016 menemukan OOR sebagai penerjemah perasaan, saat itu cara pandangku pada musik mulai meluas.


Ada banyak orang di dunia ini, dan tidak semuanya bisa bicara dengan lugas apa yang diinginkan. Mungkin perlu ditulis, mungkin perlu digambar, dan mungkin juga dinyanyikan. Semuanya punya cara masing-masing.


Bahkan saat marah, tidak semua orang bisa mengerti kalau dirinya sendiri sedang marah. Yang ia lakukan malah berlawanan dengan apa yang dirasakan, dan berulang-ulang menahan diri, menekankan bahwa ia tidak apa-apa. Padahal kenapa-kenapa, ada masalah didalamnya yang sedang disangkal. Orqng lain tidak mampu menyentuh pusat masalah itu, hanya diri sendiri yang paham.


Tapi, kata-kata adalah mantra bagi manusia.


Melalui lirik lagu, atau tulisan dari bacaan, atau bahkan warna di sebuah lukisan, mereka semua membuat seseorang yang gak mampu mengalirkan emosi itu untuk lebih jujur pada dirinya sendiri.


Dulu, seseorang suka mengirim link youtube dari lagu yang dia suka untuk aku dengarkan. Genre lagunya mungkin ga cocok denganku, tapi maknanya bisa kumengerti. Yaaa waktu itu sih aku senang-senang aja dengarnya, cuma kalau sekarang didengerin lagi jadi agak terkenang hal yang lain tapi dijadikan referensi musik dan konsep video klip aja.


Kalau dulu ada banyak yang judge tentang musik indie untuk pecinta kopi dan senja, aku jadi punya asumsi kalau yang dengerin lagu indie itu tipe orang yang berusaha tapi umumnya gak di notice dan mereka lelah tapi tetep mau usaha biar diperhatikan.

Aku sempat dalam beberapa fase ada di musik indie ini. Mereka (lagu indie), cukup membantuku mengeluarkan rumitnya pikiran dengan musik pelan dan lirik yang cukup tepat sasaran. Lantas gak lama, aku balik lagi ke musik rock yang berisik.


Asumsiku sih, aku memang kesepian. Musik rock penuh dengan suara drum yang menghentak-hentak, gitar listrik yang berisik, dan bass yang memandu lirik-lirik tersebut bernyawa. Lirik-lirik di band rock umumnya pakai analogi atau vulgar sekalian tanpa sensor.


Buatku, mereka semua (lagu-lagu band rock) cuma mau jujur sama diri mereka sendiri. Dan karena aku gak mampu, jadi dinyanyikan dengan para pemain band rock sudah cukup menyalurkan emosi (gak cuma yang negatif, ada juga yang positif loh). Aku sadar kesepian dan lagu-lagu band rock seperti jembatan untukku merangkul perasaan bersalahku, perasaan marahku, perasaan sedihku, perasaan kecewaku, dan perasaanku ketika jatuh cinta. Aku juga mau jujur dengan perasaan yang kumiliki.


Hahaha, dulu pasti aku ogah denger lagu rock karena selain berisik, umumnya ga populer. Lagu pop itu hidup di masa mudaku. Aku kesepian dan ingin diterima orang, ingin populer, jadi terus-menerus memaksakan musik pop hidup dalam diriku.


Kalo dipikir lagi untuk apa memaksakan diri biar diperhatikan ya? Capek.


Dan kenapa juga harus denial kalau kesepian? Lebih mudah dijalani kalau kesepian itu diterima, menurutku. 


Kalau marah karena kecewa, aku bisa menebak dari lagu yang aku putar berulang kali.

Kalau sedang senang, aku bisa menebak dari lagu terakhir yang kudengarkan. 

Kalau sedang rindu, aku bisa menebak dari apa yang kusukai dari daftar putar lagu.


Lebih mudah, dan lebih jujur.


Bahkan saat ada yang menyebutku berdosa karena bernyanyi dan mendengarkan lagu, aku bisa terima karena ini cuma perbedaan frame of life, beda kacamata aja. Gapapa gak lihat apa yang ku lihat, akupun sama gak bisa lihat apa yang ia lihat.

Menerima diri sendiri itu memang gak mudah prosesnya kan? Mana yang nyaman, mana yang gak nyaman, semuanya punya skala masing-masing dan ukurannya gak bisa pakai alat ukur yang sama. 



Jadi, lagu apa yang sedang kamu dengar? :) 


Raung hampa yang dia sebut sebagai rasa

Kamis, 03 Maret 2022
Berapa lama lagi untuk toleransi ketika cinta menyangkal prioritas diri?

Eksistensi tanpa mati, membedah rasa sebagai tempat lalai sejati.

Bagian dari berjuang adalah melepaskan jika saja mereka mau pahami.

Bukan terus menerus memaksa kaki, pada sepatu yang ukurannya mini.







Ia yang hilang berjuang untuk pulang.

Ia yang tinggal berjuang untuk tunggal.









Berapa malam lagi untuk merenungi apa yang benar dan apa yg salah? Lantas tak tersisa apapun selain pasrah. Amarah hanya bertahan barang sedetik dibandingkan sesal yang kian memenuhi ruang hampa.






Ia sadar, dan ingin sekali lagi berputar.

Ia sadar, tapi tak ingin lagi tersasar.









Dan ruang hampa itu biar terisi,
penuh dengan rasa percaya diri,
penuh dengan cita cinta yang diyakini,
dan biarkan seluruhnya berhenti sendiri.


















-Raung hampa yang dia sebut sebagai rasa oleh S2, 3.3.2022,

Angin Musim Dingin Telah Berlalu

Rabu, 02 Maret 2022
Tiba saatnya memasuki musim peralihan. Angin dingin dan langit yang sering kelabu jadi pertanda bahwa musim gugur juga telah berakhir. Cinta di negara empat musim terasa terlalu singkat, karena pada kenyataannya setiap masa peralihan akan selalu ada yang usai dari perjalanan cinta sepasang kekasih. 

Agustus telah berlalu, sudah saatnya berhenti mengenakan pakaian cerah dan tipis karena cuaca dingin mulai menyapa. Mungkin, itu juga jadi sebab kenapa laki-laki melankolis itu berubah juga seperti musim dingin. 

Baru dua bulan, harusnya cuaca masih sama dinginnya seperti sikap laki-laki melankolis itu. Tapi apadaya, cuaca ekstrim karena global warming mempengaruhi musim sampai selabil ini. Tidak terkecuali dirinya yang kemudian menjadi labil. 

Seperti musim, semuanya tampak berubah dengan suasana dan sikap masing-masing. Masih tidak habis pikir, bagaimana bisa cuaca bisa memprediksi kehidupan seseorang seperti ini. 

Tapi mau gimana lagi? Toh dirinya sendiri tidak pernah sadar bahwa setiap musim berganti, perasaannya bisa berubah. Sudah sejauh ini, dengan masing-masing. Bahkan dengan sopan, mencoba tidak mengusk saat musim berganti empat kali dalam setahun. Tapi setiap di momen pergantian seperti ini, dirinya akan kehilangan kendali dan mulai mencari cara selip agar musim bisa berganti sebelum saatnya. Awalnya tidak mengapa, tapi lama-lama lelah juga harus mengalah memasukan hujan di musim semi. Aku hanya ingin hidup sesuai dengan musimnya. Dengan begitu, aku bisa lebih leluasa menikmati musim demi musim tanpa kecemasan akan perubahan yang belum tentu bisa kukendalikan,. 


Musim dingin telah berlalu sejak lama tanpa disadari oleh kita. Kini bulan april di depan mata. Musim semi tanpamu akan datang lagi. Semuanya masih terlalu vivid untuk sebagai memori. Tapi apa gunanya menangisi pergantian musim? Bukankah karena kita masih muda, jadi bisa lakukan apa saja setiap musim berganti? 

Dirinya mungkin bukanlah sebuah musim di seperempat tahun, melainkan sebuah angin. Terbang bebas tanpa hambatan ke sana dan ke mari untuk sebuah misi lain yang akan membawaku ke suatu tempat tanpa deringan ponsel dan empat musim!