Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

DIY : Kardus Bekas

Jumat, 12 April 2019


Hallo!

Makin kesini makin delay ya untuk post di blog maupun di Instagram. Banyak tugas di akhir semester gini dan skripsi aja Cuma nyari-nyari jurnal belum ada kelanjutannya (sad). Minggu ini gak punya ekstra energi untuk baca dan kepo-kepo tentang hal ramah lingkungan. Kebetulan karena hari ini pulang, energi saya cukup terkuras buat bersih-bersih kamar.

Intermezzo, saya bisa dikategorikan sebagai manusia mager alias malas gerak. Menurut saya, kalau bisa dibikin sedikit gerak kenapa harus gojag-gijig. Akhirnya karena mager itulah kamar saya mulai penuh dengan dus-dus diatas lemari karena malas beresinnya sejak awal. Baru tadi banget beres puluhan benda entah milik siapa (dulu kamar saya dijadikan markas untuk survivor tugas sih jadi terlalu banyak orang).

Karena banyak dus bekas sepatu di kamar, dan beberapa hari yang lalu lihat DIY di pinterest tentang recycle dus sepatu, ya sudah… dicoba saja.

Jadi minggu ini saya mau #DIY saja daripada tidak post sama sekali. Lagian DIY itu kan salah satu cara untuk memanfaatkan limbah, jadi lebih ke aksi nyata untuk bumi. Kalau kemarin-kemarin kayaknya cuma info-info saja tidak ada caranya ya kan?

Nah karena ini gampang, kalian bisa langsung praktek di rumah.

Langkah-langkahnya adalah


Persiapkan alat dan bahan
  • Kardus sepatu, 
  • lem fox/double tip/lakban, 
  • gunting/cutter, 
  • penggaris, 
  • pulpen, 
  • kertas kado atau apa saja
Mulai membuat Storange Box

Langkah kesatu :
  • Ukur panjang dan lebar kardus. Cari titik tengahnya dan Tarik sebuah garis dari titik tersebut menjadi segitiga sama kaki. Lakukan di kedua sisinya.
Langkah kedua :

  • Gunting garis segitiga tersebut. Tekuk kebagian luar kardus.

Langkah ketiga :
  • Lem pada tekukan tersebut.

Langkah keempat :
  • Sesuaikan dengan tutup kardus dengan bagian yang terbuka. Gunting lalu ditempel saja dengan lem bengan bagian awal.
Menghias Storange Box
  • Taburkan lem kertas pada bagian kardus. Tempelkan kertas kado disetiap area dengan rapi. Menyenangkan.


  • JADI DEEHH…


Lihat … betapa mudahnya Tuhan jika sudah berkuasa. Saya yang sibuk entah sibuk apa (karena katanya dibalik menyibukkan diri ada sesuatu yang sedang dilupakan), tetap bisa post di sini. Alhamdu? Lillaaahh….


Salam,
Estuwise

Manfaat Sumur Biopori

Kamis, 04 April 2019
Halo!

Minggu ini saya mau bahas tentang sumur biopori karena tiba-tiba ingat aja zaman SMP dulu heboh biar masuk kategori Sekolah Adiwiyata.

Sedikit OOT alias Out Of Topic, dulu kan sekolahku masih ada label RSBI gitu jadi kita semua setiap hari jumat pasti bersih-bersih. Kadang beneran nyapuin seluruh sekolah-lah, nyikat wc yang buset gatau lagi ada berapa puluh soalnya lingkungan sekolahku dulu luas banget parah, sampai ada di hari jumat entah kapan di tahun 2010an, guru Lingkungan Hidup (ya ampun maaf pak aku lupa namanya) nyuruh gali tanah di depan kelas masing-masing. Galinya bukan pakai cangkul, ada alatnya khusus ujungnya kayak sendok nyam-nyam puff gitu. Digali sampai kedalaman sekitar 100 cm.

Anak laki yang harus gali, anak perempuan sih ikut rusuh aja ngeliat proses galiannya yang … susah juga katanya. Maklum anak SMP tenaganya masih belum puber, masih malu-malu. Hahaha. Akhirnya, dibantu penjaga sekolah, guru-guru yang lain dalam sehari itu kayaknya bagian dekat lapangan (karena highlight sekolah kan pasti di lapangan kan. Selain jadi tempat upacara, jadi tempat nongkrong juga karena disudut lapangan selalu disediakan bangku taman) sudah berlubang dan ditutup oleh paralon berdiameter 10 cm.

Nah, jadi setelah OOT diatas, dapat disimpulkan bahwa sumur biopori adalah lubang silindris yang dibuat ke dalam tanah sekitar 100 cm dan berdiameter 10 cm berfungsi sebagai resapan air buatan yang ramah lingkungan.

sumber :  http://sda.pu.go.id


Lubang Resapan Air Biopori ini selain bermanfaat untuk mengurangi genangan air di musim hujan dan bisa mengurangi banjir, ternyata kalau dilihat lagi banyak lho manfaatnya. Kalian jadi punya tempat pembuangan untuk sisa makanan kalian dan membuat tanah jadi gembur dan bergizi untuk tanaman kalian.

Eh, maksudnya gimana?

Gini, misalkan kalian buka tutup pvc itu dan mengisinya dengan sampah basah (makanan sisa, kulit buah-buahan, sayur dll) nah berati si sumur biopori ini menjadi media untuk menghasilkan kompos, kan? Kalau tanaman dikasih kompos, hasilnya gimana? Tumbuh dengan baik seperti kedelai malika kaan~

Ada lagi gak manfaatnya? Wuissss jangan panik, masih banyak sederet manfaat biopori ini kawan-kawan….
1.       Memaksimalkan resapan air ke tanah sehingga mencegah resiko banjir.
2.       Menambah jumlah kadar air tanah yang bermanfaat bagi tanaman sebesar 40 kali lipat.
3.       Memaksimalkan air hujan untuk diserap lebih cepat, mencegah erosi tanah, dan memberi mikroorganisme (cacing, semut, dan lain-lain) makan karena sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah lho.
4.       Mengurangi sampah organik di TPA dan membuat masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik.
5.       Menyuburkan tanah, seperti yang tadi diceritakan diatas.

Dilansir dari zerowaste.id, sumur biopori ini sama sifatnya seperti lubang-lubang alami yang ada di tanah akibat pergerakan akar dan mikroorgansme lain lho. Sifatnya ya sama-sama membuat resapan air. Bukan mustahil kalau bisa terbebas dari banjir. Adanya biopori buatan ini, meminimalisir adanya wabah nyamuk DBD di musim hujan karena banyak genangan air. Wah, udah bermanfaat untuk peresapan air, biopori ternyata mudah dibuat dengan biaya murah lho.

Mau coba buat gak nih yuk?

Alat-alatnya gampang :
  • PVC dan tutupnya yang sudah dilubangi kecil-kecil
sumberhttp://sda.pu.go.id
  • Bor untuk melubangi tanah (mata bor berdiameter 10cm, bisa di beli di toko online)
sumber : http://sda.pu.go.id
  • Linggis, palu dan lain-lain (jika tanah yang akan di lubangi bukan tanah biasa kayak udah pakai semen gitu)
  • Ember dan gayung untuk melunakanan tanah

Trus caranya gimana?

Kalau rumah kalian masih ada tanah yang benar-benar masih tanah, belum di semen atau di aspal, kalian bisa langsung basahi dulu tanahnya dengan air di dalam ember tadi.

Step by step :
1.       Setelah menentukan tempat dan sudah disiram air, lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah. Usahakan buat yang tegak lurus yaa, biar gampang nanti pasang PVC nya.
2.       Bor tanah tadi ditancapkan ke tanah basah lalu putar searah jarum jam.
3.       Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 100 cm dengan diameter 10 cm (bisa lebih kalau misalkan daerah kalian rawan banjir, bisa dibuat lebih besar, selebar 30 cm dengan kedalaman 1000 cm).
4.       Kalau sudah kira-kira 100 cm Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang. Sudah?
5.       Jangan lupa diisi lubang biopori dengan sampah basah seperti makanan sisa, daun yang berguguran, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
6.       Kalau sudah, ditutup pipa PVC-nya. Jangan lupa, pvc dan tutupnya harus yang sudah dilubangi ya!

Ada video keren dari ADRA tentang cara membuat sumur biopori nih :

Nah sebagai catatan, Sebelum mulai membuat biopori, yang pertama dilakukan adalan menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan sumur biopori. Sangat dianjurkan pada area terbuka yaa lokasi lubangnya. Misalnya di halaman rumah, dekat garasi, dekat pepohonan, dan tempat terbuka lainnya.

Trus, ada apa lagi nih yang jadi sorotan tentang biopori?

Hm… gak ada yang khusus sih, tapi kalian perlu merawat lubang biopori.

Apa tuh? Gimana? Gimana?

Jadi, kita bisa isi si sumur biopori ini setiap lima hari sekali dengan sampah organik sampai lubang terisi penuh, Nanti secara auto akan menghasilkan kompos tiga bulan ke depan. Setelah tiga bulan itulah kita bisa angkat kompos yang sudah jadi dari sumur biopori. Kompos pun siap digunakan. 

Sudah siap berkebun?

Yuk, jadi generasi yang cinta lingkungan!



Salam Lestari Berimajinasi,
Estuwise

Sumber :