Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Pertanyaan Untuk Polaris

Kamis, 09 Juni 2022
Tidak ada hal yang ingin kuucapkan melainkan terima kasih sudah mempercayaiku, sekalipun ada banyak kali waktu dan kesempatan yang aku gagal untuk menjadikan ekspektasi menjadi realiti. Ada terlalu banyak air mata yang tertahan di pelupuk mata, ada banyak kata yang tertahan dalam ujung lidah, yang semuanya hanyalah angin bila nanti disuarakan. Tak masalah bila tidak ada yang tahu, masih tersa kerepotan jika banyaj yang tahu. Rupanya aku masih seperti kaktus baru tumbuh. Belum siap tumbang ketika ada yang butuh.

Polaris.. Polaris..
Jangan benci aku...

Di tengah lelah, mungkin satu-satunya api yang redup ini jadi penghias kegembiraan. Api yang tidak mampu dilihat orang lain, sebuah api kecil yang menjadi tali paling kuat; penghubungku dengan-Nya. Yang apabila keredupan ini adalah polaris untukku, maka aku tida akan protes. Sebab aku tahu, masih banyak hal yang belum becus dikerjakan dan masih menyianyiakan waktu. Tapi pasti apapun yang kulakukan, Yang Maha Cinta sudah mengetahuinya. Bukankah tidak perlu lagi khawatir dibenci?

"Aku ingin apa yang kuketahui, mereka juga tahu"
Tapi semakin aku menginginkannya, semakin mengerikan jalan yang harus kulalui.
Lama-kelamaan aku merasa buta, seluruhnya jadi berkabut, dan pertanyaan "apakah ini sudah benar, atau hanya ilusi?" bergema di kepala menuntut jawab.

Lantas semua usaha-usaha ini, apakah membuahkan hasil yang baik di penghujung usia?
ataukah hanya sebatas penggugur kewajiban saja?
akankah seluruhnya menjadi catatan baik selama perjalananku sebagai penutup di seratus hari nanti?
ataukah akan menjadi pintu atas dosa-dosa di masa lalu yang perlu diketahui mereka?

Akankah semangat yang sedang  kuusahakan ini sampai padamu yang sama sedang gelisahnya sepertiku?
Ataukah kau temukan aku di titik rendahku dan mendorongku naik lagi hingga sama tenangnya sepertimu?
Bisakah kita bertemu untuk kupercaya bahwa kau pernah nyata sebagai tanda selesai?
Atau aku terlalu banyak meminta pada-Nya tanpa pembuktian yang sungguhan?

Polaris... Polaris...

Harus dengan cara apalagi aku menggapaimu?
Cermin kemarin sudah hancur berkeping-keping.
Makin jauh tergapai,
Makin dekat terbuai.