Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Kesan Pertama dan Keajaiban Waktu Dhuha

Jumat, 03 September 2021

"Darimana datangnya hujan? Dari air turun ke bumi. Darimana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati."


Klasik. Hidup ini menarik dengan segala paradoks dan rahasianya. Tidak hanya soal hujan dan cinta dari petikan lirik lagu diatas, tapi lebih pokok lagi, yakni tentang menggantungkan harapan pada Yang Maha Pemberi Cinta.

Berisik ya, ngomongin cinta mulu.

Tapi kalo gak karena cinta, kita tuh ga ada di dunia ini. Kalo gak ada cinta, gak bakal ada manusia hidup karena ya... ga ada rasa welas asih, bakal ada perang.

Ngomongin cinta, gak lepas dari yang namanya kesan pertama. Pasti, sebelum jatuh cinta, ada momen di mana hati rasanya berdesir. Aih, berdesir. Syahdu banget. Hahaha. Intinya kesan pertama akan selalu terkenang.

Kesan pertama selalu berbekas. Sangat jelas meski sudah berlalu lama sekali. Misalnya saat pertama kali gak ranking 1. Subhanallah... Estu kecil ini gak pernah ngerasa bodoh lantas BOOOMMM momen pertama dapet sentilan dari Allah. Nangis, sedih, kecewa, sampai gak mau makan cuma karena gak dapet ranking 1 lagi. Berasa dunia hancur gitu kan selama ini bangga dan dibanggain orang sekitar. Jadi kalo gak ranking satu, yang ada di kepala estu umur 11 tahun waktu itu adalah, aku gak bisa dibanggain orang tua lagi. Masih kecil udah overthinking ya lol.

Aku kecil dihibur ibu, kata ibu gak rangking 1 juga gak apa-apa, kan udah berusaha. Allah tuh tau kok kita udah usaha. Trus sederet kalimat motivasi lain dan menyadarkanku satu hal:

Apa yang aku mau, gak selalu sejalan dengan apa yang Allah mau.


Kalau gak salah 2011, pertama kali mulai solat dhuha. Jarak kelas ke masjid itu harus lewatin lapangan basket, ruang guru yang panjang membentang dan lapangan parkir. Jauh banget masyaallah. Tapi berbekal tekad motivasi agar lulus UN di tahun depan, yaa tetap dikerjakan. Tahun pertama berhijab juga karena aturan sekolah. Abis itu berbagai guncangan mulai kerasa. Tapi setelahnya akan selalu Allah permudah apapun yang lagi dibutuhin. 

Ujian hati itu lebih menggetarkan daripada ujian fisik. Terus ketika kamu mengalaminya sekali, sakit luar biasa. Dua kali, masih sakit cukup lama namun perlahan mampu kembali. Ketiga kali, sakit tetap terasa namun bisa terkendali. Proses yang salah akan membawa pada hasil yang salah pula. Namun baiknya Allah, meskipun prosesnya salah, diperbaiki oleh-Nya berkali-kali supaya aku mengerti. 

Seseorang itu diuji menurut ukuran agamanya. Jika agamanya kuat, maka cobaannya pun dashyat. Dan jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Ada hal menarik tentang kesan pertama dan hubungan antara solat dhuha. Ketika pertama kali lihat sesuatu dan hal itu berkesan banget, kita bisa aja jatuh cinta sama sesuatu atau seseorang tersebut. Tapi gimana kalo pada akhirnya mereka nunjukin sisi asli mereka, gimana cara mereka ngadepin konflik, masih lanjut cinta apa udah nyerah aja? Kan gitu ibaratnya. Iya sih kalo ke manusia, okelah mayoritas lebih pilih nyerah aja daripada mempertahankan. Tapi untuk agama? 

Ketika kita mencoba dekat sama Allah, Tuhan kita sendiri, mencoba mencintai-Nya dan kata Allah tidak ada orang beriman tanpa Allah uji, maka kita terus-terusan dikasih ujian. Apakah kita akan nyerah bergerak menuju Allah? Atau kita tunduk dan patuh atas segala ketetapam-Nya?

Kesan pertama selalu bisa terbingkai apik, gak ada yang nyangkal buat gak bisa dilupain. Terus hubungannya solat dhuha itu apa sama kesan pertama? Hiburan.

Solat dhuha itu penghiburan untuk setiap masalah. Sama kayak kesan pertama yang kamu gak bisa lupa, solat dhuha tuh yang bikin Allah inget kamu. Kamu minta dihibur Allah di waktu dhuha, maka Allah inget kamu terus.

Tidak ada yang mudah, tapi bukan tidak mungkin bisa berubah. Kalau kita mau dan Allah kasih, ya kita pasti dibikin mampu sama Allah yang Maha Baik. 


Ini waktunya belajr lebih banyak lagi tentang-Nya, tentang ketenangan, tentang cara-Nya memberikan cinta agar ada peningkatan ujian, agar semakin bersih ketika nanti pulang dan bertemu dengan-Nya. Semoga kita semua selalu diberikan hidayah dan istiqomah dalam beribadah.

Barakallahu fiikum, jangan lupa istirahat!