Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Mengakui Apa Yang Ada, Menikmati Apa Yang Tidak Ada

Minggu, 26 September 2021
"Segala sesuatu yang ada pada manusia akan sangat tampak tua, kecuali matanya"


Ekspresi memang jadi peran penting ketika bicara dengan seseorang. Selain harus nyambung, sefrekuensi, atau apalah istilahnya yang mereka bilang, kamu bisa tau seseorang benar-benar mendengarkanmu atau tidak dari sorot matanya.

Mata adalah saksi, perhatian atau tidaknya kamu padanya dan ia padamu. Mata jadi kunci, sungguhkah ia meyakinkanmu, atau ia menyakitimu. 

Seringnya ketika ia mendengarkanmu, tapi matanya tidak lagi menatapmu, menjadi pertanda bahwa salah satu dari hubungan itu akan tersakiti. Dan sudah jadi hal pasti, keduanya perlu saling mengerti bahwa hubungan dua orang tidak mungkin berjalan mulus, tanpa ada salah paham.

Dari mata, turun ke hati. 

Ungkapan itu sering kali diucapkan ketika seseorang sedang naksir seseorang lain. Panca indera yang satu ini, selalu jadi kiasan untuk segala macam percintaan. 

Kesalahan ada untuk diperbaiki, bukan untuk ditinggal pergi. Tapi selayaknya manusia, ia akan mencari mana yang lebih menguntungkan baginya, daripada berkorban untuk yang bukan dirinya sendiri. Maka, mata adalah pintu pertama yang akan membuka diri secara jujur tanpa kata-kata.

Sore ini setelah lelah mengililingi ibukota, ada satu kesimpulan aneh yang aku coba cerna, tentang manusia dan titik butanya. The blind spot of human. 

Mengakui sebagai manusia artinya aku sadar bukan Sang Pencipta, lantas mengapa sering memaksa diri untuk bekerja keras pada hal-hal yang bukan di radar manusia?

Hal-hal yang bukan di radar manusia misalnya, bagaimana orang lain berpikir terhadap keputusan kita, omongan orang lain yang kita dengar, dan memaksakan orang lain berbuat seperti apa yang kita mau.

Aku cukup menikmati takdir yang sudah tertulis saja. Ketika ingin menangis ya nangislah. Nggak takut dibilang cengeng karena apa salahnya nangis ya? Ketika ingin gembira ya ceria lah. Kenapa takut dianggap aneh karena berubah jadi orang ceria? Ketika ingin marah, ya berwudu dulu lah, lantas duduk dan istighfar. Mudah-mudahan Allah angkat amarahnya. Kalau marah gak boleh marah-marah karena masalah ga akan selesai dengan amarah, yang ada malah makin bikin sakit kepala. 


Aku punya cinta, dan semoga cinta itu tetap dijaga-Nya untuk yang menjaga. Bukankah perasaan cinta adalah fitrah dari Yang Maha Cinta? Lantas, apa langkah selanjutnya ketika perasaan itu hadir?


Kamu yang paling ngerti dirimu. :)


Jujurlah, untuk dirimu dulu. Sebab matamu gak akan mampu berbohong, meski lisanmu sanggup membohongi satu dunia.