Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Mengembalikan Pada Tempat Semula

Senin, 18 Oktober 2021
Dua hari sudah terlalu banyak istirahat. Medis bilang ini adalah coping mechanisms. Kubilang ini adalah caraku bersembunyi.

Mungkin aku terlalu ingin mengatur.

Sehingga jika tidak sesuai keinginanku, yang paling tersiksa adalah aku yang tidak ingin dibantah atau tapi ikut campur. 

Mungkin memang aku terlalu ingin diakui. 

Sehingga apapun yang kulakukan, butuh apresiasi.

Sumber masalah utamanya masih sama, sejak belasan tahun lalu masih itu.

Minim apresiasi, dibiarkan tumbuh sendiri dengan kesibukan mereka sendiri, dari mereka aku memang tidak pernah diajari sebagai tuan putri. Melainkan seorang ksatria putri. 

Perempuan dengan hati dan fisik sekuat baja. Tidak boleh pergi, tapi tak boleh pula menangis. Akademik oke, fisik harus oke. Jika aku ada cacat meski sedikit, yang disalahkan orang yang paling ingin kulindungi. Nggak normal, katanya. Baik. Memang tidak pernah normal. 

Jungkir balik pun tidak akan bisa paham sejauh mana, atau sedalam mana kelam. Tapi aku yakin Allah tau. Aku tidak bisa mengukur, tapi Allah mampu. Aku tidak bisa meningkat apapun, tapi Allah maha mengerti.

Jadi, sekali lagi kucoba untuk memaafkan diriku yang belum mampu. Allah tau, Allah Maha Tau. Memang belum maksimal, dan jauh dari sempurna.

Allah tempat bergantung, dan biarlah Allah yang bantu untuk meletakkan dengan tepat, memperbaiki urusan, dan mengampuni segala salahku yang menyebabkan semua ini terjadi.

Allah Maha Tahu. Allah... Maafkan aku. Curhat