Sebab, sebaik-baiknya cinta adalah yang bersandar dan meletakkannya kepada Sang Maha Pemilik Cinta.
Sekumpulan kisah dihadirkan dalam buku ini untuk memberi gambaran mengenai cinta, dan pemaknaannya yang cenderung disalahartikan oleh para perempuan.
Sebagai makhluk yang Allah ciptakan dengan kelebihan pada perasaan, perempuan memang mudah tergoyahkan. Terlebih di umur yang memasuki fase dewasa. Siapa yang tidak ingin dijemput oleh si cinta? Saling memayungi hati dari kegundahan dunia. Nampak bahagia.
Tapi bisakah ia dijemput dengan cara yang halal? Bagaimana cara menjemput cinta?
Buku karya Riska Wati Harfin ini menuliskannya pada bab-bab pertama.
Terdiri dari enam bagian, dimana setiap bagiannya memiliki bab lain yang penuh dengan hadist-hadist populer, kata-kata ulama, dan kalimat motivasi relevan.
Setiap subbab memiliki porsi cerita yang berbeda. Sungguh asik jika menggemari bacaan untuk berkaca pada diri. Agar ingat selalu bahwa tidak pantas bagi perempuan untuk galau ke laki-laki, apalagi jika tidak ada ikatan diantara keduanya.
Ada beberapa kalimat yang aku suka:
- Semua ujian yang Allah berikan adalah wujud cinta-Nya kepada kita (hal. 37)
- Kalau ujian membuat kita lebih dewasa dan lebih bijak, bukankah itu suatu hidayah yang dikirimkan Allah kepada kita? (hal. 37)
- Cinta memang mengajarkan banyak hal, bukan hanya bahagia. Akan tetapi, berbagai pelajaran hidup yang bisa membuat kita jauh lebih dewasa, lebih bijak, dan lebih selektif dalam mencari pelengkap hidup (hal 53)
- Pernikahan bukanlah tentang kesempurnaan, tetapi menyatukan kekurangan untuk saling menyempurnakan
Detail buku
Judul : Mencintai-Nya
Sebelum Mencintamu
Penulis : Riska Wati Harfin
Penerbit : Araska Publisher
Tahun terbit : 2018
Menanti jodoh, rezeki, kematian, bukanlah dengan diam pasrah menunggu. Nantilah dengan berperilaku baik, berprasangka baik, dan mohon yang baik. Tuhan hanya menjodohkan manusia yang tepat baginya. (Ahmad Rifa'i Rif'an, hal. 206)