Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Sembunyi

Sabtu, 21 Agustus 2021
Ngomong-ngomong aku masih suka sembunyi.


Semua ini aku pelajari dari orang-orang terdekat tentu saja. Yang paling jago tentu saja ibuku sendiri. Ia adalah sosok paling hebat kalau soal ini. Beberapa temanku yang lain juga. Yah.. Tapi jelas aku bukan mereka dan mereka bukan aku.


Mereka selalu berhasil bersembunyi, sedangkan aku bersembunyi ketika sedang ingin saja. Tidak selalu.

Kadang aku malu. Ah, untuk apa aku menulis hal-hal tidak berguna ini di blog. Bagus kalau tidak ada yang baca. Kalau ada orang iseng baca, terus dia jadi merasa gak enak hati baca tulisanku gimana?

Tapi endingnya tetep kuposting.

Balik lagi, aku bersembunyi ketika sedang ingin.

Aku merasa menulis di blog jadi tempat kabur terbaik. Aku merasa bisa bebas bicara. Tidak dapat penghakiman apapun. Aku bisa bersyukur sesukaku tanpa takut merasa dianggap sedang sombong. Aku bisa sedih dgn takaranku tanpa dianggap sedang cari perhatian.

Aku menulis untuk mengenang.

Bahwa aku hanyalah manusia. Bisa patah hati, bisa jatuh cinta, bisa tertarik dgn berbagai hal, bisa juga tidak peduli dgn berbagai hal. Aku adalah orang yang punya perasaan. Marah dan khawatir harus dituang kemana kalau bukan tulisan? Air mata hanya isyarat kalau organ tubuhku berfungsi normal. Tapi emosiku tidak tersalurkan dgn menangis saja.


Jika suatu hari ada kawanku yg merasakan hal yang sama sepertiku, semoga saja Allah berikan kekuatan padamu. Bahwa kamu mampu. Kamu anti fragile. Kamu bukan jagoan tapi terima kasih telah menjadi orang yg berusaha sampai hari ini.

Berapa kali kamu kehilangan akal sehat tapi Allah lagi-lagi bangunkan kamu dgn kondisi sehat wal afiat?

Sejatinya kita hanya menunggu dengan sabar.

Apa yg menyenangkan, ditunggu.
Apa yg menyebabkan kesedihan, ditunggu. 
Kehilangan tinggal tunggu waktu.
Kebahagian tinggal tunggu waktu. 


Diantara menunggu itulah, yang mungkin Allah hitung sebagai amalan.

Berapa banyak waktu dzikir, berapa banyak kerjaan yg kamu habiskan waktunya sambil berdoa pagi petang, dan seberapa mampu kamu menahan hawa nafsu.

Sekarang semuanya bisa bersembunyi.

Semua orang mampu tampil indah di mata orang lain.

Mungkin ini juga bukan tulisan bagus yg mengingatkan kamu dengan Allah. Ini hanyalah keluh kesah seorang perempuan sentimentil yang suka berpikir. Hanya saja semoga dengan tulisan ini, aku bisa berpikir lebih jernih.

Tentang pengelolaan emosi.

Tentang menjadi manusia yang bisa terluka lalu bisa lebih kuat dari sebelumnya.

Tentang perempuan yang cuma butuh pelukan tiap luka yang sengaja dibuka untuk minta disembuhkan.

Tentang aku.


Semoga Allah memberikanku dan kamu petunjuk untuk saling berkasih sayang sesama manusia.