Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Yang Tak Kasat Mata

Rabu, 08 Desember 2021
Setengah tahun berlalu, dan rasanya kian jauh dari apa yang dahulu diperjuangkan namun didekatkan dengan apapun yang jadi kebutuhanku.

Meskipun tidak mengerti, sebenarnya sudah betul atau belum, langkah yang kuambil ini tepat atau tidak, aku berusaha maju dulu, menjebol dinding defensif yang dibangun tinggi demi ego pribadi.

Kali ini lawannya bukan ia yang dapat peringkat satu. Tapi lawanku kini adalah aku.


Setelah sementara selesai, satu-satunya pintu yang terbuka adalah rumah. Dan disanalah duri-duri bersumber yang menyebabkanku membangun dinding defensif tinggi dan tebal. Supaya durinya tidak menyakitiku. Padahal yang seharusnya kulakukan sejak dulu adalah memangkas duri itu. Bukan membangun dinding penghalang yang sama sekali tak menolong.


Setengah tahun dihabiskan dengan segala macam kesibukan sedikit banyak bisa melihat dan evaluasi mana saja hal yang jadi prioritas dan mana yang perlu keberanian lebih untuk bisa diwujudkan.

Sebab sejauh mana aku berharap, jika digantungkan pada manusia lagi, maka layaknya kaca yang diterjunkan dari ketinggian. Hancur berkeping-keping.


Tapi Allah tidak mungkin salah kasih takdir. Pertemuanku dengan berbagai macam manusia telah menggiringku pula ke pintu hidayah.

Tidak ada yang lebih menenangkan dibanding telah mengenal siapa pencipta kita, sehingga apapun yang terjadi bukan lagi penuh kekecewaan. Bukan lagi keluhan karena kurangnya dimengerti manusia. Bukan lagi kesedihan karena kurangnya diri ini. Tapi bisa dengan tegar kuucapkan,
Alhamdulillah... Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menghidupkanku dan mencukupi apapun kebutuhanku. Kuterima seluruh takdir-Mu wahai Allah yang Maha Cinta.


Dan nanti, kuyakini kamu juga akan mengerti. Entah hari ini, esok atau di masa depan, bahwa ini bukanlah tentang seberapa banyak usaha yang kita lakukan untuk orang lain, tapi seberapa banyak usaha yang kita lakukan untuk mendapatkan ridho-Nya. Supaya Allah tidak marah dengan kesalahan yang kita pernah lakukan. Fokuslah pada pencipta kita, biarkan Allah yang menunjukkan apa yang harus kita lakukan.


Semoga selalu jadi reminder untuk diri sendiri ketika sedang tergelincir.


Barakallahu fiikum.