Keganjilan ini membuat kita terperangkap,
meskipun belum bisa genap,
semoga langkah yang lelah itu tidak membuatmu pengap,
dan meski jalan di depan masih gelap.
Karena seorang pemuda melankolis yang banyak pikiran
sepertimu
harusnya tetap akan kembali
menyapa basa-basi seperti kawan lama
Tidak ada yang meninggalkan ataupun ditinggalkan.
Karena pada akhirnya aku mengerti.
yang penting,
kita sama-sama melangkah lagi.
Mungkin didepan sana memang bukan kamu.
Mungkin didepan sana memang bukan kita.
Mungkin didepan sana memang bukan aku.
Bukan masalah besar, kan?
Meski visinya sama,
tapi misinya beda.
dan itu tidak apa-apa.
selama masih hidup dan nyata.
ya, kan?
Kalau boleh kubilang,
terima kasih yaa, untuk tetap bertahan
meski seluruhnya menyudutkan.
Terima kasih yaa, mau tetap bergerak
meski semuanya meninggalkan.
Terima kasih telah kembali,
untuk menyapa dan pergi lagi.