Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Bentuk Dunia Dari Mata Seseorang Yang Ditinggalkan

Selasa, 16 Januari 2024

Jauh sebelum hari ini, ia sendiri sudah menyadari jika ia tidak pernah beranjak sejak lama. Meski rekam jejak langkahnya tercetak puluhan ribu dalam jam pintar yang tersemat di lengan kirinya, meski banyak dijelajahi kota di Pulau Jawa, meski ia berpindah dari tempat ke tempat, ia sendiri tahu betul kalau dirinya tidak pernah beranjak dari titik itu.


Mereka kira, ia adalah segala baik yang Tuhan turunkan karena bicaranya yang santun. Mereka kira, ia adalah segala cinta yang Tuhan turunkan karena relanya ia dan tidak banyak menuntut sesiapapun. Mereka kira, ia adalah segala peluk hangat dan teduh karena siap menjadi tong sampah emosional mereka. Perkiraan yang mereka berikan padanya, kini telah menjadi tembok besar, sebuah kastil indah nan kokoh yang kini mengelilinginya.


Ia juga, sungguh.. ingin seperti mereka. Mengira dirinya adalah segala baik, cinta, hangat dan teduh yang Tuhan turunkan seperti ucapan itu. Sama ketika dia bilang ia adalah segala cinta dan hidupnya, saat masih hidup dulu. Ia sungguh ingin.. beranjak dari kastil itu dan berlari entah kemanapun.. ia hanya ingin melihat dunia, selain dari matanya.


Nyatanya setelah seribu dua ratus hari lebih, ia masih ada di tempat yang sama. Tidak ada perubahan kecuali yang buruk. Ia sudah memastikan dalam tiga ratus hari terakhir. Saat rindu yang ia kira habis, saat semua hal menjadi biasa lagi, saat sebuah video kembali membuatnya bertanya-tanya kenapa aku sesedih ini lalu menangis lagi sebelum tidur.


Bagaimana kabarnya di atas sana? Apakah masih bisa ingat aku? ia bertanya-tanya dalam hatinya. 


Ternyata masih ada banyak rindu dan emosi yang menumpuk dalam dirinya. Tidak ada waktu untuk bersedih karena secara sadar ia sering menambah kesibukannya demi tidak teringat akan peristiwa lama, tapi ia tau kalau itu hanya kamuflase, ia tau kalau ia sedang mencoba menjadi penipu.


Tidak ada yang menarik selain merancang strategi untuk ikut meninggalkan dimatanya. 


Di mata yang perlahan terlelap itu, ia sekali lagi berucap tidak apa baginya jika tak ada kawan dalam perjalanan di dunia ini, asalkan ia turut pergi juga. Ia tidak betah di dalam kastil sendiri. Meskipun ialah yang mengunci pintu kastil dan tidak membiarkan orang lain memasukinya. 


Ialah paradoks, doa dan dosa yang mereka tidak pernah bayangkan. 


Setelah jauh begini, ia masih tetap ingin menjadi mereka yang meninggalkan. Sebab dirinya sudah tidak sanggup lagi untuk mengingat mereka yang meninggalkan. Ia tidak ingin meninggikan kastil dan bersembunyi didalamnya untuk dilupakan, sementara ia malah mengingat semua hal dalam hening dan sepi.


Ia juga ingin berhenti.


Untuk melihat dunia.. yang lain.





"..I’m clumsy
Wouldn’t it have been nice
The person who is standing forgotten..."
      -Choi Yu Ree (최유리) – 동그라미 (Shape) | 
Cover by Seungkwan SVT