Halo!
Minggu ini
saya mau bahas tentang sumur biopori karena tiba-tiba ingat aja zaman SMP dulu
heboh biar masuk kategori Sekolah Adiwiyata.
Sedikit OOT
alias Out Of Topic, dulu kan
sekolahku masih ada label RSBI gitu jadi kita semua setiap hari jumat pasti
bersih-bersih. Kadang beneran nyapuin seluruh sekolah-lah, nyikat wc yang buset
gatau lagi ada berapa puluh soalnya lingkungan sekolahku dulu luas banget
parah, sampai ada di hari jumat entah kapan di tahun 2010an, guru Lingkungan
Hidup (ya ampun maaf pak aku lupa namanya) nyuruh gali tanah di depan kelas
masing-masing. Galinya bukan pakai cangkul, ada alatnya khusus ujungnya kayak
sendok nyam-nyam puff gitu. Digali sampai kedalaman sekitar 100 cm.
Anak laki
yang harus gali, anak perempuan sih ikut rusuh aja ngeliat proses galiannya
yang … susah juga katanya. Maklum anak SMP tenaganya masih belum puber, masih
malu-malu. Hahaha. Akhirnya, dibantu penjaga sekolah, guru-guru yang lain dalam
sehari itu kayaknya bagian dekat lapangan (karena highlight sekolah kan pasti
di lapangan kan. Selain jadi tempat upacara, jadi tempat nongkrong juga karena
disudut lapangan selalu disediakan bangku taman) sudah berlubang dan ditutup
oleh paralon berdiameter 10 cm.
Nah, jadi
setelah OOT diatas, dapat disimpulkan bahwa sumur biopori adalah lubang silindris yang dibuat ke dalam tanah
sekitar 100 cm dan berdiameter 10 cm berfungsi sebagai resapan air buatan yang
ramah lingkungan.
Lubang
Resapan Air Biopori ini selain bermanfaat untuk mengurangi genangan air di
musim hujan dan bisa mengurangi banjir, ternyata kalau dilihat lagi banyak lho
manfaatnya. Kalian jadi punya tempat pembuangan untuk sisa makanan kalian dan
membuat tanah jadi gembur dan bergizi untuk tanaman kalian.
Eh,
maksudnya gimana?
Gini, misalkan
kalian buka tutup pvc itu dan mengisinya dengan sampah basah (makanan sisa, kulit
buah-buahan, sayur dll) nah berati si sumur biopori ini menjadi media untuk
menghasilkan kompos, kan? Kalau tanaman dikasih kompos, hasilnya gimana? Tumbuh
dengan baik seperti kedelai malika kaan~
Ada lagi
gak manfaatnya? Wuissss jangan panik, masih banyak sederet manfaat biopori ini
kawan-kawan….
1. Memaksimalkan resapan air ke tanah
sehingga mencegah resiko banjir.
2. Menambah jumlah kadar air tanah yang
bermanfaat bagi tanaman sebesar 40 kali lipat.
3. Memaksimalkan air hujan untuk diserap
lebih cepat, mencegah erosi tanah, dan memberi mikroorganisme (cacing, semut,
dan lain-lain) makan karena sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan
makanan dari cacing tanah lho.
4. Mengurangi sampah organik di TPA dan
membuat masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik.
5. Menyuburkan tanah, seperti yang tadi
diceritakan diatas.
Dilansir
dari zerowaste.id, sumur biopori ini sama sifatnya seperti lubang-lubang alami yang
ada di tanah akibat pergerakan akar dan mikroorgansme lain lho. Sifatnya ya
sama-sama membuat resapan air. Bukan mustahil kalau bisa terbebas dari banjir. Adanya
biopori buatan ini, meminimalisir adanya wabah nyamuk DBD di musim hujan karena
banyak genangan air. Wah, udah bermanfaat untuk peresapan air, biopori ternyata
mudah dibuat dengan biaya murah lho.
Mau coba
buat gak nih yuk?
Alat-alatnya
gampang :
- PVC dan tutupnya yang sudah dilubangi kecil-kecil
sumber : http://sda.pu.go.id |
- Bor untuk melubangi tanah (mata bor berdiameter 10cm, bisa di beli di toko online)
sumber : http://sda.pu.go.id |
- Linggis, palu dan lain-lain (jika tanah yang akan di lubangi bukan tanah biasa kayak udah pakai semen gitu)
- Ember dan gayung untuk melunakanan tanah
Trus
caranya gimana?
Kalau rumah
kalian masih ada tanah yang benar-benar masih tanah, belum di semen atau di
aspal, kalian bisa langsung basahi dulu tanahnya dengan air di dalam ember
tadi.
Step by
step :
1. Setelah menentukan tempat dan sudah
disiram air, lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah. Usahakan buat yang
tegak lurus yaa, biar gampang nanti pasang PVC nya.
2. Bor tanah tadi ditancapkan ke tanah
basah lalu putar searah jarum jam.
3. Buat lubang dengan kedalaman kurang
lebih 100 cm dengan diameter 10 cm (bisa lebih kalau misalkan daerah kalian
rawan banjir, bisa dibuat lebih besar, selebar 30 cm dengan kedalaman 1000 cm).
4. Kalau sudah kira-kira 100 cm Setelah
itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter
lubang. Sudah?
5. Jangan lupa diisi lubang biopori
dengan sampah basah seperti makanan sisa, daun yang berguguran, rumput, kulit
buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
6. Kalau sudah, ditutup pipa PVC-nya.
Jangan lupa, pvc dan tutupnya harus yang sudah dilubangi ya!
Ada video
keren dari ADRA tentang cara membuat sumur biopori nih :
Nah sebagai
catatan, Sebelum mulai membuat biopori, yang pertama dilakukan adalan menentukan
lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan sumur biopori. Sangat dianjurkan pada
area terbuka yaa lokasi lubangnya. Misalnya di halaman rumah, dekat garasi,
dekat pepohonan, dan tempat terbuka lainnya.
Trus, ada
apa lagi nih yang jadi sorotan tentang biopori?
Hm… gak ada
yang khusus sih, tapi kalian perlu merawat lubang biopori.
Apa tuh? Gimana?
Gimana?
Jadi, kita bisa
isi si sumur biopori ini setiap lima hari sekali dengan sampah organik sampai
lubang terisi penuh, Nanti secara auto akan menghasilkan kompos tiga bulan ke
depan. Setelah tiga bulan itulah kita bisa angkat kompos yang sudah jadi dari sumur
biopori. Kompos pun siap digunakan.
Sudah siap berkebun?
Salam Lestari Berimajinasi,
Estuwise
Sumber :