Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

6 Tips Desain untuk Non-Desainer

Kamis, 15 April 2021


Pertanyaan umum yang biasanya aku dapet dari orang sekitar adalah:


gimana sih caranya bikin desain yang bagus?


Well, aku juga gak tahu bagusnya desain tuh, bagus menurut siapa? Ini kan hal yang subjektif gitu ya, menurut aku bagus nih desain pakai warna biru, menurut yang lain bagusnya desain ya warna hitam. Lah terus kita berantem gitu gara-gara desain? Ya kan enggak! Balik lagi ke masing-masing.


Sebagai design-enthusiast yang gak punya latar belakang seni, aku mau kasih tips berdasarkan trial and error yang sudah kujalani selama kurang lebih tiga tahun terakhir. Aku nggak bilang ini jago ya, karena desain itu kayak jodoh, cocok-cocok-an aja. Nah, ngomong-ngomong ini tuh tips based on my experience. Jadi kalau ada yang bisa diadaptasi ya, silakan. Nggak ada yang cocok ya tinggalin komentar aja ya biar blog-nya rame. Hehehe.

Here we go!







Apa itu white space? Aku tahunya negative space! Ya.. sama sih. Itu cuma sebutan aja untuk kasih 'napas' antara elemen desainnya. Kalau di-bahasa Indonesia-nya, ruang kosong aja. Inget, ruang kosong, bukan ruang rindu. Namanya ruang kosong yaa adanya di antara dan di sekitar unsur-unsur desain layout atau halaman dong ya.


Pusing? Langsung ke contoh deh!

idseducationdotcom














Kelihatan kan bedanya? Yang satu rapet banget kayak lagi naik angkot, yang satunya agak lega dan bisa dibaca dengan nyaman.


Eh... Mentang-mentang namanya white space jadi apapun yang warnanya putih jadi white-space gitu? HAHAHA ya engga laah. White space disini bukan diartikan sebagai warna putih loh yaa, white space artinya sebagai ruang kosong atau dalam kata lain, kasih jarak ke elemen elemen desain kamu. Jadi nggak cuma kamu yang kasih jarak ke doi, tapi desain juga harus dikasih jarak! 


White space tuh penting buat kasih jeda di mata kita agar gak  lelah lihat desain yang terlalu padat. Kegunaan white space buat desain adalah:

  1. Supaya mudah dibaca dan dipahami
  2. Menciptakan informasi yang terstruktur rapo
  3. Keseimbangan komposisi layout
  4. Memberikan penekanan terhadap informasi yang ingin disampaikan terlebih dahulu.
  5. Membuat desain kelihatan elegan


Nggak cuma buat desain sih, negative space ini bisa diaplikasikan ke fotografi juga. Fungsinya yaa.. biar gambar itu bisa bernafas dan kita bisa punya kesan terhadap isi foto tersebut.





Ketika memilih jenis huruf atau font untuk heading, subtitle, dan body text, gunakan font yang mudah dibaca untuk desain grafis yang sederhana dan efektif. Apakah kamu tahu kalau font tuh punya perasaan? Coba resapi kra-kira font yang cocok dengan konten kamu yang mana. 


Pilih jenis huruf yang 'klik' kayak lagunya Ussy buat konten kamu. Jenis huruf dengan ujung bulat biasanya ramah catatan, kayak font Quicksand. Font ujung-geometris garis keras (sans serif) yang tajam dan kuat; sementara serif menyampaikan tampilan elegan dan canggih. 


Kalau mau bahas tentang otomotif, nggak cocok dong pakai font handwriting yang aesthetic ala-ala tumblr. 






Sebenernya karena bukan anak DKV, jadi nggak paham juga sama teori warna. Walaupun di FIKOM juga belajar grafika, tapi mungkin penerapannya nggak begitu sering digunakan karena kan belajarnya lebih banyak teori komunikasi. Tapi, at least pilihlah warna yang kamu sendiri liatnya nggak capek dan nggak terlalu mencolok sampai bikin pusing.


Ini bisa dipelajari sih, tentang skema warna gitu. Intinya ya, warna miliki 1-3 warna primer dan tambahan 1-3 warna sekunder yang kontras dan melengkapi satu sama lain. Kamu bisa pakai tone yang berbeda pada warna yang sama. Kayak misalnya, biru muda ke biru gelap ke putih. Atau bisa aja langsung cari color palette buat tahu kombinasi warna yang cocok.






















Ini tuh balik lagi ke white space. Kebanyakan gambar yang ngga penting kan jadi bikin penuh desain. Jadi padet banget gitu loh. Misalnya background udah ada pattern-nya, masih ditambah elemen bentuk (lingkaran, segitiga, kotak dll) dengan warna yang sama kontrasnya. Kan... pusing. 






















Buat apa ada akun instagram kalau gak follow akun-akun kompetitor atau desainer yang kamu suka? Coba Amati gimana mereka buat karya. Terus Tiru sambil dimodifikasi sesuai konten kamu. Bisa juga ngintip template-nya Canva atau situs inspirasi lain. Biar desain-nya tuh, kamu banget!  




Pernah gak sih sebel liat foto yang dimiring-miringin tapi jadinya gak rapi? Aku mah sering! Hahaha. Buat aku, mensejajarkan gambar dengan grid atau bingkai itu bikin desain terlihat lebih enak dilihat dan tampak profesional aja.




Semua orang membuat kesalahan, aku juga nggak luput dari kesalahan dan terkadang itulah bagian yang paling penting dalam pengalaman belajar. Kalau aku nggak salah, darimana kemampuanku akan bertambah? iya gak?


Desain adalah soal trial dan error, jadi terus aja belajar dan asah desain buatan kamu. Proses kreatif setiap orang berbeda-beda tergantung dari latar belakang cerita seseorang. Selama masih ada tombol ‘undo’ nggak masalah kok untuk bikin desain lagi!



Selamat belajar desain, teman-temanku :)