Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Kata Ibu Aku Mampu

Jumat, 11 Januari 2019

ku arungi hidup, berbekal ilmu darimu. kasih sayangmu IBU, tak terbantahkan waktu -Jasmine Elektrik, Ibu-

aku berbisik pada bumi agar langit mendengar dan terus menjagamu, Ibu....



Terpecut semangat saat penat,
hadir menyapa penuh hasrat,
batasan bersyarat,
sebuah nasehat,


Aku mampu. Kata ibu begitu, meski terkadang malu karena aku tidak sekuat itu. Selalu kutanam lagu tentang ibu. Perjuanganku tidak boleh usai dan berlalu, kata ibu aku mampu. Maka, sambil terus merapal mantra, kutekan luka sekuat tenaga. Napasku tidak boleh tipis sebelum kulihat ibu merasa bangga di garis finish.

Ibu, anakmu ini cengeng. Mungkin masih segar diingatan ketika tangisanku yang saat itu bermain alat pengupas kulit kentang dan tersayat oleh tajamnya pisau tersebut terdengar cempreng.Sambil
membersihkan luka dan tertawa, ibu selalu menenangkanku dengan banyak cara.

Masih ingat di memori, luka di lutut jadi saksi atas kecerobohanku yang baru belajar naik sepeda mini. Tangis-tangis seperti itu terus berlanjut hingga dewasa dan ibu tidak pernah lupa untuk tertawa atas setiap kejadian yang aku alami.

Nasehat ibu tidak terhapus oleh waktu. Padahal aku percaya kalau waktu dapat melebur sesuatu. Entah rasa atau kata, semua akan tunduk pada waktu.

"Tu, kamu kan udah gede, udah tau mana yang benar, mana yang salah."

Sering aku mengeluh perihal hidup yang penuh tanya dan luka sisa-sisa kecewa, respon ibu cuma sebuah senyum penuh makna. Aku sering buntu dalam menghadapi masalah, penuh resah dan merasa salah arah. Tidak ada yang bisa mengurai rasa, namun kalimat ibu selalu menguatkan asa.

"Allah Maha Tahu yang terbaik untuk kita. Apa yang kita sukai belum tentu Allah suka, ikhlas... ikhlas... Jangan bersedih terlalu lama, tu."


Meskipun begitu, aku masih nyasar. Seolah-olah dunia ini sengaja menjebak dan menjatuhkanku ke lubang tak berdasar. Ucapan ibu bagai pijar. Menuntunku keluar secara sabar. Ibu bilang untuk menjadi orang yang tenang memang perlu banyak belajar. Jangan tergesa pada rasa, akan ada masa untuk mengetahui makna dibalik tanya. Sebab masih banyak hal yang perlu digali, bukan ditangisi. Jangan mudah putus asa karena kita masih muda.

Setiap Hari adalah Hari Ibu.


Hari ibu merupakan simbol untuk mengungkap rasa cinta. Banyak cara merayakannya, tapi lebih banyak lagi yang mengungkap rasa setiap hari. Kasih sayang ibu tak terbantahkan waktu, tidak perlu menjadwal satu tahun sekali untuk mengucap cinta pada ibu. Kutipan diksi untuk ibu berjejer memenuhi instastory. Padahal cara termudah mengungkap cinta pada ibu adalah membantu membersihkan debu, bukan mengunggah foto dengan kalimat haru. Tapi, yah, setiap orang punya cara untuk merasa mencintai dan dicintai oleh ibu.

Nasihat ibu yang tidak pernah aku lupa adalah selalu berdoa. Segala sesuatu akan dipermudah oleh doa orang tua. Tanpa doa, semua usaha akan sia-sia. 

Menjadi guru kehidupan, mungkin itu adalah salah satu peran dari seorang ibu. Menjadi penanggung jawab tanpa merasa beban, menjadi penenang saat dunia mencekam, sungguh hanya ibu yang sanggup menguatkan.

Awan kelabu yang selalu mengelilingiku pasti berlalu, kata ibu aku mampu. Berbekal hapalan doa-doa dan ilmu, pergi aku menuju gerbang cita dan cinta. Berkali-kali jatuh dan menangis, sesak hingga napasku jadi tipis, perjuanganku belum usai di sini. Aku masih perlu berlari, pengamalan cinta ibu belum terealisasi, masih perlu bergerak berkali-kali, mencari ridha ilahi.

Ibu, katamu aku mampu. Aku belum merasa begitu, bu. Tapi kalau memang aku begitu tangguh seperti apa katamu, sekuat apapun aku kini, semua berkat doa-doamu, bu. Maaf bila banyak kalimatku yang menyakiti hati, perilaku yang terlampau bikin keki, dan perangai yang mampu membuatmu gondok setengah mati. Maafkan anakmu, ibu. Nasehatmu akan selalu terjaga dalam perilakuku sehari-hari. Ibu ...semoga semesta selalu menjaga dan melindungi.





=======================================================================
#JasmineElektrik, #JasmineElektrikCeritaIBU #MIMPIIBU