karya ini tercipta karena inspirasi sesaat. Sebuah narasi tentang kamu. narasi yang aku buat ketika kamu datang....
Tanganku
menggenggam asa. Kasih putih yang tak tampak mata. Aku mencarimu dalam jutaan
keindahan fana. Menanti seolah menjadi oksigen bagi kisahku. Tepat di tempat
ini, aku menanti. Semilir angin menerpa kesendirianku..
Detik ini Angin
yang bertiup semakin kencang, aku mulai merasa dingin.
Namun detik
selanjutnya perlahan aku merasakan tiupan angin ini menjadi hangat.
Hanya dalam
hitungan detik aku merasa detak jantungku tidak stabil..
Detik ketika
kau datang menyapaku.
Ya, senyum
itu yang membuatku ceria. Senyummu itu yang membuat pilu ini terlupakan.
Detik-detik
yang menghangatkan itu kini berganti lagi.
Kali ini
aku merasa bimbang…
Mungkinkah dia benar-benar memandangku? ataukah dia
merasakan debaran yang tadi aku alami? Apakah pernah dia melakukan ini pada
yang lain?
Seribu
pertanyaan terlintas di kepalaku ini. Namun, tak ada sepatah katapun yang
terucap. aku terlalu percaya diri.
sekali lagi, aku bahkan
tidak bisa menyimpulkan bahwa aku menyukai atau aku membencinya. tingkahnya memang terlihat agak urakan, ketika dia tertawa aku merasa senang melihatnya.
Aku bukanlah wanita yang
kau impikan.
Percayalah,
aku tidak bisa mengucapkan rentetan kata yang panjang bila ada kamu. Aku
merasa canggung.
Aku dan
kamu ditakdirkan bertemu.
Tapi tidak
untuk bersama.